Pengaruh Pohon Pinus dalam Menahan Erosi
Kamu pasti sudah tidak asing dengan hutan pinus kan? Ya, hutan pinus merupakan hutan yang terdiri atas kumpulan tanaman pinus.
Pinus secara genetis memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman pengendali tanah longsor karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain: perakaran yang dalam, intersepsi dan evapotranspirasi yang tinggi, pohonnya tidak terlalu berat atau ringan.
Tanah longsor merupakan fenomena yang akhir-akhir ini semakin sering terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan kondisi lereng yang labil. Bencana tanah longsor telah mengakibatkan kerugian yang cukup besar secara materi, bahkan nyawa.
Secara alami, tanah longsor dapat terjadi karena beberapa faktor :
1. Aktivitas manusia
Penggalian untuk keperluan jalan raya, jalan rel, dan perumahan yang dapat memeprtajam kemiringan lereng, seperti bangunan, penanaman jenis tanaman yang berat,dan jarak tanam yang rapat yang dapat menimbulkan beban dinamis akibat tumbuhan tertiup angin, tambahan air yang masuk ke pori-pori tanah atau menggenang di permukaan tanah.
2. Curah hujan yang tinggi
Beberapa penelitian telah membuktikan adanya hubungan yang erat antara hujan dan kejadian tanah longsor. Beberapa kejadian tanah longsor di Indonesia disebabkan oleh hujan lebat atau hujan normal yang berdurasi tinggi. Hal tersebut memicu terjadinya longsor pada lereng-lereng yang tanahnya mudah menyerap air, seperti tanah lempung pasiran dan tanah pasir.
3. Perubahan posisi muka air
Perubahan posisi muka air secara cepat pada bendungan, sungai,dan lain-lain terutama pada tanah-tanah yang berlempung. Penelitian yang dilakukan pada danau dan bendungan yang berkurang jumlah airnya secara cepat telah menyebabkan longsoran tebing.
4. Penurunan tahanan geser tanah
Penurunan tahanan geser tanah pembentuk lereng akibat kenaikan kadar air, kenaikan tekanan air pori, tekanan rembesan oleh genangan air di dalam tanah, tanah pada lereng mengandung lempung yang mudah kembang susut, dan lain-lain.
5. Getaran atau gempa bumi
Getaran memicu longsor dengan melemahkan atau memutuskan hubungan antar partikel-partikel penyusun tanah atau batuan pada lereng.
Peran Ekologis Hutan Pinus
Pinus merupakan jenis pohon pionir berdaun jarum yang termasuk dalam famili Pinaceae. Secara alami, pohon pinus tumbuh di Aceh, Sumatera Utara,dan daerah Kerinci.
Menurut beberapa penelitian, terdapat beberapa karakter pinus yang berpotensi sebagai pengendali tanah longsor, yaitu :
• Daun atau tajuk pinus
Daun atau tajuk pohon pinus dapat mengurangi jumlah curah hujan yang sampai pada tanah melalui kemampuan intersepsi pada tanaman pinus. Hal ini berarti, pohon pinus dapat mengurangi jumlah air infiltrasi yang dapat menjadi beban atau faktor penggelincir dalam proses terjadinya longsor pada tanah-tanah miring.
• Akar pinus
Akar pohon pinus yang panjang dan dapat menancap jauh ke dalam tanah dapat memperkuat tanah. pada umumnya, secara mekanis akar memiliki kemampuan untuk memperkuat tanah dan menambah kekuatan tahanan geser tanah, sehingga menguntungkan untuk stabilitas lereng atau menahan longsor. Makin dalam perakaran, semakin bertambah kekuatan tahanan geser tanah atau semakin tinggi kemampuan tanah untuk bertahan terhadap usaha perubahan bentuk pada kondisi tekanan dan kelembaban tertentu.
• Memiliki nilai evapotranspirasi tinggi
Pohon pinus memiliki nilai evapotranspirasi yang tinggi sehingga dapat mengurasi kemungkinan terjadinya erosi dan tanah longsor. Vegetasi pohon melalui mekanisme evapotranspirasi dapat mengurangi tekanan air pori dalam tanah tersebut sehingga dapat mengurangi tambahan gaya yang akan memicu terjadinya longsor. Pinus sebagai pohon yang evergreen memiliki nilai evapotranspirasi yang besar dibandingkan dengan jenis pohon lain.
Demikian lah penjelasan mengenai pohon pinus dan pengaruhnya dalam menahan erosi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.
Komentar
Posting Komentar